Fresh Start Perubahan Perilaku

Fresh Start Perubahan Perilaku

Suatu hari seorang rekan petugas PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) mengatakan ingin sekali menerapkan KAP di tempat kerjanya tapi kok kesempatannya tidak ada. Sulit, katanya.

Kesempatan sedikit banyak terkait dengan keputusan atasan atau manajemen. Masalahnya, keputusan kadang dibuat tanpa melihat potensi perubahan perilaku.

Menurut Katy Milkman, dalam bukunya How to Change (2021), perubahan perilaku sangat mengenal timing.

Katy, kemudian mereviu sejumlah upaya perubahan perilaku dan menemukan momen fresh start (awal baru) signifikan mempengaruhi hasil.

Salah satu contohnya: SIDS.

Ada masa di mana penyebab utama kematian bayi di Amerika Serikat adalah kematian mendadak (SIDS – Sudden Infant Death Syndrome) saat tidur, utamanya yang berusia kurang 1 tahun. Di 90-an awal para peneliti menemukan angka kematian mendadak berkurang separuh dengan menidurkan bayi terlentang (dibandingkan miring atau telengkup).

Maka diluncurkan Kampanye Back to Sleep, edukasi bagi orang tua untuk menidurkan bayi terlentang (back = punggung). Kemenkes-nya Amerika ramai pasang iklan TV, Radio; menyebar poster, pamflet dan tentu saja, komunikasi di layanan-layanan kesehatan.

Hasilnya sukses. Menurut riset, orang tua yang menidurkan bayinya terlentang naik 4 kali lipat dari 17% menjadi 73%.

Apakah karena urusan hidup mati bayi?

Tidak juga. Banyak kampanye terkait hidup mati bayi tapi kurang berhasil.

Perhatian Katy tertuju pada fresh start. Orang tua baru saja memiliki bayi. Mereka ada di clean slate, lembaran baru yang bebas dari beban (pikiran) perilaku-perilaku buruk atau kesalahan-kesalahan sebelumnya. Pesan jadi mudah diterima dan dipraktikkan dengan baik.

Fresh start yang efektif adalah yang clean slate, momen tanpa beban kesalahan masa lalu. Momen itu meningkatkan motivasi karena orang terlahir baru, lepas dari bayangan masa lalu. Optimisme ke masa depan pun meningkat.

Ini juga menjelaskan mengapa orang-orang yang mulai mengubah perilaku di tahun baru berpeluang lebih besar berhasil ketimbang di waktu-waktu yang bukan clean slate. Demikian juga, buat orang Islam saat Idul Fitri, di mana orang sudah dimaafkan dan kembali suci. Termasuk juga, orang yang baru sembuh dari sakit.

Kembali ke rekan petugas PKRS di atas. Kalau saja atasannya paham pasien yang baru sembuh berada di clean slate, pasti digenjot itu KAP atau teknik-teknik perubahan perilaku lainnya.


Penulis: Risang Rimbatmaja, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia

Artikel Terkait