Khalayak Pasif vs. Aktif

Teori-teori efek media dapat dibagi dalam sejumlah kategori, di antaranya adalah posisi khalayak. Ada teori yang mengasumsikan khalayak pasif dan ada pula yang mengasumsikan khalayak aktif. Teori yang bersumber dari pengalaman propaganda (perang) biasanya melihat kedigjayaan media, yang mempengaruhi khalayak (yang pasif) sesuai dengan pesan yang dibawa. Seperti jarum suntik yang berisi pesan tertentu, maka […]

Siswa sebagai Edukator

Siswa-siswi di sekolah bukan hanya bisa menjadi penerima manfaat, tapi bisa juga pemberi manfaat. Bukan sebagai objek, tapi subjek. Bukan hanya sebagai khalayak, tapi komunikator. Siswa bisa menjadi edukator teman sebaya (peer educator). Di sini, siswa mengedukasi siswa lain di sekolah atau kawan di lingkungan rumah (child to child education). Siswa pun bisa jadi edukator […]

Agar Warga Bisa Saring Sebelum Sharing

Saring sebelum sharing. Begitu kata panduan (menggunakan) media sosial, yang kerap terdengar. Tujuannya agar rantai penularan hoaks, baik di area politik, kesehatan, ekonomi, atau lainnya, terputus dan tidak berdampak luas di masyarakat. Agar dapat melakukan saring sebelum sharing, pertama-tama tentu warga mesti dapat menyaring informasi. Mereka mesti dapat membedakan antara informasi yang meragukan dan menyesatkan, […]

Komunikasi Publik untuk PHBS, Diperlukankah?

Bagaimana strategi komunikasi publik untuk PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)? Ini pertanyaan utama dari panitia untuk presentasi via zoom di rapat koordinasi PHBS suatu provinsi. Menjawabnya, paparan slide #1 saya berisi ide: dalam rangka perubahan perilaku di masyarakat tidak perlu ada komunikasi publik tentang PHBS. Tidak perlu ada baliho besar yang berisi PHBS dengan 10 […]

Mengubah Persepsi Mendasar Imunisasi

Keengganan atau penolakan orang tua terhadap imunisasi mestinya berakar dari persepsi tertentu. Kegagalan memahami dan meresponnya membuat edukasi tidak nge-klik alias jaka sembung main golok, tidak nyambung, mpok. Sementara, memahami persepsi orang juga tidak mudah. Survei kuantatif berbasis wawancara terstruktur biasanya menghasilkan jawaban di tingkat permukaan, seperti: takut anaknya sakit, demam, lumpuh atau meninggal. Padahal, […]