Tantangan Edukasi Waktu Terbatas

Sumber Foto: Yatmin, Forum Kader Komunikatif
Sumber Foto: Yatmin, Forum Kader Komunikatif

Orang acapkali berpikir keterbatasan waktu akan menyulitkan edukator menyampaikan pesan secara lengkap. Kalau pun bisa, caranya jadi terburu-buru.

Dalam perspektif KAP, masalah mendasarnya bukan seberapa banyak atau lengkap pesan berhasil disampaikan. Waktu boleh ketat tapi pesan juga bisa disingkat. Fokus diberikan pada pesan kunci, yang paling memotivasi atau menggerakkan.

KAP lebih peduli pada hal-hal berikut.

  • Membuat orang memperhatikan dan mendengarkan edukator. Sebelum menyampaikan pesan kunci, tugas edukator adalah menarik perhatian orang dan mengajaknya “membuka pagar” sehingga dia bersedia mendengarkan dengan pikiran terbuka. Bila tidak demikian, pesan lengkap sekalipun hanya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

  • Pesan kunci. KAP berorientasi pada perubahan perilaku dan bukan pengayaan kognitif. Fokusnya pada pesan yang paling memotivasi atau memicu perilaku dan bukan pada pengenalan istilah-istilah baru. Untuk itu, edukator tak perlu menyampaikan semua pesan secara detail dan lengkap, selayaknya di dunia akademis. Edukator harus fokus pada pesan kunci, yang dapat membuat orang berpikir, tersentuh, dan termotivasi.

  • Menyampaikan pesan dengan cara yang paling mudah dipahami orang. Pesan yang sulit dipahami bukan hanya membingungkan namun memicu rasa curiga. Edukator dapat merumuskan pesan-pesan dalam bentuk perumpamaan atau cerita, yang memudahkan orang untuk mencerna, membayangkan, mengambil pelajaran, dan mengingat.

  • Mengetahui sejauh mana orang memahami dan menerima pesan-pesan yang disampaikan edukator. Meski waktu terbatas, edukator perlu memperoleh umpan balik untuk mengetahui sejauh mana orang dapat mengikuti pembicaraan atau menerima pesan yang disampaikan. Caranya tentu harus praktis.

  • Membuat orang berkomitmen kuat mempraktikkan atau mengikuti saran edukator. Dalam waktu terbatas, edukator mendapat tugas komunikasi tingkat tinggi, yaitu perubahan perilaku. Contohnya, mengajak orang minum obat secara tuntas sesuai anjuran, menghentikan atau mengurangi makanan minuman tertentu, mulai melakukan olahraga, dan lain-lain. Karena itu, meski waktu terbatas, edukator mesti maksimal berupaya mengubah perilaku dengan menerapkan teknik-teknik yang sesuai.

Diambil dari Modul KAP: Edukasi di Waktu Terbatas (Meja Layanan) – yang tengah digarap Tim Forum KAP.


Penulis: Risang Rimbatmaja, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia

Artikel Terkait

Fitur Aksesibilitas