Raising awareness atau meningkatkan kesadaran suka diartikan sebagai mengubah kondisi dari tidak tahu menjadi tahu. Dari masa bodoh ke merhatiin.
Penyakit diabetes (Diabetes tipe 2 yang dimaksud) atau gula, yang kata survei hanya diketahui 80% penderitanya, dan dari mereka yang tahu kondisi diabetes dirinya, hanya 20% yang ambil tindakan nyata, perlu raising awareness.
Tapi, mungkin, caranya bukan dengan mengenalkan apa itu penyakit diabetes. Atau, menyampaikan gejalanya apa saja. Juga penanganan atau cara pengobatan bagaimana.
Takutnya, orang sudah tahu. Takutnya, orang masa bodoh karena tidak menakutkan. Diabetes memang lebih banyak tidak terasanya, jangka panjang, dan pelan-pelan.
Lantas, bagaimana jalur raising awareness-nya?
Pagi ini (4/6/25) di Aula Kantor Kecamatan Bogor Barat, Lab KAP Bogor hendak menguji skenario edukasi diabetes dari penyakit-penyakit lain yang lebih menakutkan, yaitu jantung dan stroke.
Pesannya adalah jantung dan stroke bukan penyakit dadakan, meski banyak orang mempersepsikan demikian. Dua itu adalah penyakit nyicil, sedikit demi sedikit. Kalau sudah lunas, orang tertidur pulas. Dari sini, diharapkan orang menanyakan, 1) bagaimana cara tahu seseorang sudah nyicil jantung dan stroke? (arahnya ke CKG) dan 2) bagimana caranya menghentikan cicilan yang berbahaya itu? (arahnya ke perubahan perilaku sehat).
Langkah-langkahnya seperti biasa:
- Pemanasan yang bertujuan untuk membuat orang tertawa dan nyaman.
- Bermain & Belajar untuk membuat orang tahu penyakit gula itu masalah. Langkah-langkah kecil:
- Cerita personal: (dalam kelompok kecil) Siapa yang keluarga atau sahabatnya terkena penyakit stroke atau jantung? Boleh cerita? Setelah berbagi cerita,: Apakah stroke dan jantung dadakan? Sudah buat janji eh orangnya tidak muncul-muncul. Tahunya kemudian dia mendadak kena jantung.
- Permainan Adu Tepuk Jantung Janji: (setelah usai bermain) Apakah jantung muncul mendadak? Sudah janjian sama orang, eh tidak muncul-muncul karena mendadak dia kena jantung? Bahas bagaimana jantung atau stroke terjadi karena saluran tersumbat yang berhubungan dengan diabetes. Jelaskan dengan perumpamaan paket-paket COD yang diantar ke rumah-rumah tapi karena keseringan satpamnya menolak sehingga pengantar membuang paket-paket itu di jalanan. Saking banyaknya, tumpukan menutup jalan.
Dari sini, diharapkan muncul kesadaran (Bagaimana tahunya ada tumpukan? Mencegahnya?)
- Belajar dan Bermain, yang mengenalkan CKG dan beberapa perilaku sehat untuk mencegah atau menangani diabetes. Bila waktu tersedia, edukator bisa mengajak lomba bernyanyi dan gerak.
- Kunci komitmen dengan 3 check (target CKG), yaitu cek pemahaman (jantung dan stroke bukan dadakan, penyakit gula sebagai awal dan pencegahan: CKG dan beberapa perilaku sehat), check keteguhan, dan check rincian (kapan, di mana, dengan siapa, ke Puskesmasnya bagaimana?)
Penulis: Risang Rimbatmaja, Forum KAP