Konsep Kelas Bumil ala KAP

Sumber Gambar: Kelas Ibu Hamil, Puskesmas Ngengong
Sumber Gambar: Kelas Ibu Hamil, Puskesmas Ngengong

Ibu hamil kan tak suka diceramahi. Mereka lebih suka didengarkan. Mereka butuh teman curhat. Butuh dukungan teman-teman “senasib seperjuangan”. Supaya bisa ngobrol nyaman, santai, bergembira, dan berguna.

Dengan asumsi-asumsi di atas, dalam kacamata KAP, kelas bumil perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.

  • Modal sosial. Kelas Bumil mesti memperkuat hubungan sosial antarbumil. Edukator perlu menguatkan agar mereka dapat saling mengenal, terbuka, berbagi, menasihati, dan mendukung. Syukur-syukur terbangun hubungan pertemanan bahkan persaudaraan yang bermakna.

  • Partisipatif. Kelas Bumil mesti memberi ruang dan mendorong bumil berbicara, berbagi, dan berpendapat. Edukator lebih banyak bertanya ketimbang menasihati. Di pertemuan-pertemuan awal, edukator dapat menargetkan 20%-30% waktu bagi para bumil berbicara. Di pertemuan lanjutan, porsi bicara bagi bumil mesti ditambah sampai lebih dari 50%.

  • Hiburan. Kelas bumil jangan hanya dijadikan ajang belajar demi memperoleh hal positif tapi juga penting untuk kartasis atau pelampiasan emosi negatif. Karena lebih sensi terhadap tekanan emosional, bumil memerlukan tempat nyaman untuk penyaluran. Kelas bumil mesti membuat mereka tertawa bersama dan sejenak melupakan masalah-masalah di rumah.

  • Ajang belajar. Nah, ini bagian penting tapi tidak bisa berdiri sendiri. Pembelajaran hal-hal baru mesti dilakukan dengan cara menggembirakan, partisipatif, dan tolong menolong satu sama lain.

  • Agamis. Bagi banyak bumil, pesan-pesan keagamaan terbilang penting untuk memberikan ketenangan. Mungkin ini terkait dengan persalinan, yang acapkali dipandang sebagai peristiwa yang memerlukan ketenangan, kepasrahan, dan kekuatan. Mungkin juga terkait dengan harapan pada anak. Semuanya itu ditentukan atau perlu campur tangan Sang Pencipta.

Sementara, yang perlu dihindari adalah bentuk-bentuk pembelajaran yang satu arah, ceramah padat materi, dan sementara, bumil hanya duduk diam dengarkan saja.

Di atas adalah konsep kelas bumil ala Komunikasi AntarPribadi (KAP). Bagaimana bentuk rilnya perlu kita pikirkan dan diskusikan lebih lanjut.


Penulis: Risang Rimbatmaja, Forum KAP

Artikel Terkait

Fitur Aksesibilitas