RCCE - Risk Communication & Comuninity Engagement

[SALAH] Satu Pasien Pertama Suspect Corona Terdeteksi di Atambua

Sel, 17 Mar 2020 - 16:24

Informasi adanya pasien suspek Corona pertama di Atambua merupakan informasi yang tidak benar. Pasien yang diduga sebagai suspek Corona sudah diperiksa pihak rumah sakit dan tidak memiliki ciri-ciri virus Corona atau COVID-19. Pasien itu ternyata hanya sakit lambung.

=====

Kategori: False Context/Konten yang Salah

=====

Sumber: WhatsApp dan Facebook

Hoax Atambua1

Hoax Atambua2

Archive: https://web.archive.org/web/20200317032918/https://www.facebook.com/photo.php?fbid=114978933450373&set=a.114978953450371&type=3

=====

Narasi:

“Info dari IGD RSU Mgr. Gabriel Manek Atambua, tadi sore satu pasien pertama suspect corona terdeteksi. Sementara mau dipindahkan ke ruang isolasi. Beliau adalah pegawai Imigrasi yg bertugas di Motaain. Semoga penanganannya memadai sehingga tdk menyebar. Untuk kita semua, mesti berhati2lah selalu, jaga kesehatan dsn ambil langkah2 taktis dlm berinteraksi demi menjaga penyebaran virus ini.”

=====

Penjelasan:

Beredar informasi yang menyebutkan pasien pertama suspek virus Corona atau COVID-19 sudah terdeteksi di Atambua. Dalam narasi yang beredar disebutkan pasien tersebut akan dipindahkan ke ruang isolasi.

Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Informasi tersebut sudah mendapat klarifikasi dari pihak rumah sakit. Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputty, menyatakan bahwa informasi yang tersebar tidak benar.

Ia menjelaskan, sekitar pukul 17.00 WITA ada seorang staf imigrasi PLBN Motaain yang berobat dengan keluhan batuk dan sedikit sesak napas.

Demi menjaga keamanan pasien yang lain dan tenaga medis, sesuai prosedur, pasien sarankan menunggu di depan IGD dengan menggunakan masker dikarenakan ruang IGD yang ada belum sesuai standar isolasi.

Namun, pada saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis (2 dokter umum, dan 1 dokter spesialis penyakit dalam) serta dilakukan pemeriksaan rontgen dada, maka kami dari pihak RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua menyatakan bahwa pasien tersebut tidak memiliki ciri-ciri suspect COVID-19 sehingga diperbolehkan pulang untuk istirahat di tempat tinggalnya, dengan tetap berkoordinasi dengan tim dari RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua dan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu.

“Kondisi terakhir pasien tersebut stabil, dengan tanda-tanda vital baik, dan tidak ada tanda sesak napas. Suhu dengan termometer infrared tercatat 36.5 derajat celcius,” ungkapnya.

Menurut Dirut RSUD Atambua, Prosedur pemeriksaan di luar IGD Umum mungkin dianggap berlebihan, namun semata-mata untuk mengamankan secara umum pasien di IGD dan tenaga medis di IGD sehingga pelayanan di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua tetap dapat berjalan dengan baik.

“Kami harap dengan klarifikasi ini pihak RSUD Atambua meminta agar masyarakat tidak panik dan tidak lagi meneruskan informasi yang tidak benar atau hoaks,” tegasnya.

Hal senada pun ditegaskan oleh pihak Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Halim. Ia menyatakan bahwa kabar yang tersebar tidak benar. “ Itu berita hoax. Benar pegawai saya yang betugas di Motaain, tapal batas antar Negara dengan Timor Leste masuk opname di rumah sakit Umum Sint Gabriel Atambua. Tetapi bukan karena suspect virus corona sebagaimana viral di dunia maya,melainkan karena sakit lambung,” katanya.

Karena viralnya didunia maya itu lanjut Halim, dini hari Senin 16 Maret 2020 bertempat di rumah sakit Sint Gabriel Atambua sudah melakukan klarifikasi bersama instenasi terkait.

“Saya bersama direktur Rumah Sakit Sint Gabrial Atambua, Wakil Bupati Belu, Ose Luan harus memberikan keterangan pers, dini hari terkait berita bohong ini,” ujar Halim.

Sementara Wakil Bupati Belu Ose Luan juga menegaskan hal yang sama. Bahwa pegawai Imigrasi Atambua yang bertugas di pos lintas batas dengan Negara Timor Leste, Motaain itu bukan terpapar virus Corona (Covid-19).

Lebih lanjut Ose Luan menjelaskan selama ini Pemkab belu sudah dan selalu menghimbau masyarakat di Kabupaten Belu agar tidak menyebarkan berita yang tidak benar terkait corona ini.

“Sudah berulangkali kami sosialisasikan agar masyarakat tenang. Jaga dan mawas diri agar terhindar dari virus corona ini. Termasuk menghimbau agar tidak jangan menyebarkan berita bohong, hoaks,” jelas Ose Luan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan konten informasi yang beredar mengenai satu pasien suspek COVID-19 terdeteksi di Atambua tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

=====

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1136885286644005/

https://www.gatra.com/detail/news/472258/kesehatan/hoaks-pegawai-imigrasi-atambua-suspect-virus-corona

http://rri.co.id/post/berita/801714/daerah/viral_pasien_terpapar_corona_rsud_gabriel_manek_atambua_hoaks.html

https://www.gerbangntt.com/2020/03/rsud-atambua-pastikan-tak-ada-pasien_15.html

Heboh Isu Warga Belu Terkena Corona. Manejemen RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua Bantah. Ini Hasil Pemeriksaannya

Hoax Atambua3

Hoax Atambua4

Hoax Atambua5

Hoax Atambua6

The post [SALAH] Satu Pasien Pertama Suspect Corona Terdeteksi di Atambua appeared first on TurnBackHoax.

Berita Lainnya