RCCE - Risk Communication & Comuninity Engagement

Anak Saya Sudah Pernah Imunisasi Dasar Lengkap, Kok Diberi Imunisasi Lagi?

Min, 21 Jan 2024 - 11:50

Foto: Dokumentasi Aminatu Rofiah di Posyandu Kenanga, Dusun Gayam, Desa Gemaharjo, pacitan


Category : Darurat,

Seorang pendekar yang punya berbagai jurus untuk mengalahkan berbagai lawan, tentu bagus. Tidak akan mudah kalah saat bertemu lawan. Hal itu yang terjadi pada anak yang imunisasi-nya lengkap, punya jurus ampuh dan kekebalan untuk mengalahkan berbagai penyakit.

Lalu ada orang tua bertanya pada acara Sub PIN Polio 2024 di Kab. Pacitan, Jawa Timur, "Imunisasi anak saya dulu lengkap, kenapa sekarang perlu diberi imunisasi tetes polio lagi?"

Bagus itu. Pendekar-pendekar (imun) di tubuh anak Ibu tersebut sudah kuat, mampu melawan berbagai musuh (penyakit berbahaya). Sudah kebal dan tidak mudah sakit.

Nah, saat ini ternyata ada musuh baru. Musuh ini yang sebabkan 3 anak lumpuh mendadak di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Setelah ditelusuri lebih lanjut, penyebabnya adalah virus Polio.

Musuh baru karena sebetulnya Indonesia sudah bebas polio sejak tahun 2014. Artinya kalau tiba-tiba ada yang muncul kembali, ini jelas musuh baru. Mungkin namanya tetap virus Polio, tapi jenisnya lain. Lebih ganas walau masih satu saudara. Anak-anak kita belum punya jurus untuk melawannya. Pasti kalah kalau tiba-tiba ketularan. Kalahnya mengerikan, bisa lumpuh seumur hidup.

Maka dari itu, saat ini semua anak usia dibawah 8 tahun di daerah tersebut harus segera dilatih pendekar-pendekar (imun-nya) dengan JURUS TAMBAHAN.

Caranya mudah. Ditetes saja, agar masuk ke saluran cerna. Sehingga saat musuh baru tersebut masuk melalui mulut Anak, pendekar2 (imun) di saluran cerna sudah punya jurus melawan dan cegah anak sakit.

Cara pemberiannya sama seperti yang dulu diberikan bayi, bedanya hanya ini diberikan lagi 2 kali dalam jarak sebulan. (Bulan januari tetes pertama, bulan februari tetes kedua)

Yang perlu menerima jurus tambahan ini hanya daerah tertentu, berdasarkan wilayah musuh baru ini ditemukan (Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman) dan pertimbangan Ahli soal usia yang rentan sakit karenanya (usia <8thn)

Berita Lainnya